Penyusutan Secara Fiskal



Definisi :
            Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi (PSAK 17). Penyusutan perlu dilakukan karena yang diberikan dan nilai dari aset tersebut semakin berkurang. Pengurangan nilai aset dibebankan secara bertahap.
Kebijakan Pajak Untuk Perpajakan :
Meliputi tiga aspek yaitu:
  1.   Keadilan pajak (tax equity).                                                                                                          Untuk keadilan pajak perlu diperhatikan jenis kegiatan dari Wajip Pajak, apakah perusahaan tersebut merupakan perusahaan manufaktur atau perusahaan jasa, kemudian juga diperhatikan bagaimana struktur modalnya apakah padat modal atau padat karya.
  2. Kebijakan ekonomi.                                                                                                                        Menurut ketentuan perpajakan, perhitungan penyusutan dimulai pada tahun perolehan. Secara ekonomis dapat diatur dengan peraturan tertentu secara selektif, untuk mendorong atau menghambat suatu peningkatan modal.
  3. Administrasi.                                                                                                                                    Secara administrasi penyusutan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sederhana dan kompleks. Pemilihan jenis penyusutan ini bergantung pada beberapa hal, seperti besarnya biaya administrasi, sumber daya manusia, dan kepatuhan dari Wajib Pajak.


Karakteristik Aset Yang Dapat Disusutkan :
11.  Digunakan dalam kegiatan usaha untuk menjalankan usaha
22.      Nilainya menurun secara bertahap, baik karena semakin buruk fisiknya atau karena faktor kualitas.
33.     Aset berwujud dan aset tidak berwujud
44      Pihak yang berhak melakukan penyusutan ; pihak yang menggunakan aset dalam kegiatan usaha dan pemilik
55.     Saat dilakukan penyusutan, biasanya saat aset tersebut digunakan atau pada tahun perolehan
66.     Dasar untuk melakukan penyusutan ; harga perolehan, harga penggantian, revaluasi.


Saat mulainya penyusutan fiskal :
Undang-undang Pajak Penghasilan  secara khusus dan eksplisit menetapkan dimulainya penyusutan fiskal adalah pada bulan perolehan. Penyusutan dilakukan sebulan penuh. Pengecualian dari ketentuan ini hanya dapat terjadi karena hal-hal berikut ini:
1    1. Harta/aset masih dalam proses pengerjaan
2. Harta/aset dalam usaha sewa guna usaha
3. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan yang dan kemudian disetujui oleh  Dirjen Pajak.

Pengelompokan Harta Berwujud dan Tabel Masa Manfaatnya :
Dalam sistem penyusutan menurut UU PPh, semua aset tetap berwujud yang memenuh syarat penyusutan fiskal harus dikelompokkan terlebih dahulu menjadi dua golongan sebagai berikut:
1   Harta Berwujud Kelompok Bukan Bangunan
Kelompok Bukan Bangunan
Masa Manfaat
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
4 tahun
8 tahun
16 tahun
20 tahun

     Harta Berwujud Kelompok Bangunan.
Kelompok Bangunan
Masa Manfaat
Bangunan permanen
Bangunan tidak permanen
20 tahun
10 tahun

Metode dan Tarif Penyusutan Fiskal :
Dalam penyusutan fiskal metode penyusutan yang digunakan hanya ada dua yaitu metode saldo menurun berganda atau metode garis lurus. Disini Wajib Pajak boleh memilih menggunakan metode mana untuk digunakan sepanjang metode tersebut dilaksakan dengan taat asas.
  1. 1.    Tarif Penyusutan Harta Berwujud Kelompok Bukan Bangunan

Kelompok Bukan Bangunan
Tarif Penyusutan
Metode Garis Lurus
Metode Saldo Menurun
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
25 %
12,5 %
6,25 %
5 %
50 %
25 %
12,5 %
10 %

  1. 2. Tarif Penyusutan Harta Berwujud Kelompok Bangunan

Kelompok Bangunan
Tarif Penyusutan (Garis Lurus)
Bangunan permanen
Bangunan tidak permanen
5 %
10 %


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

STAKEHOLDERS DALAM BISNIS

Makalah Qodo' dan Qodar