PRAKTIKUM BIOLOGI XII
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
UJI MAKANAN

NAMA
KELOMPOK :
1.
ABIMANYU
PANCA ATMAJA
2.
ISMAIL
NUR AKBAR
3.
MIA
LUCKY PURWANTI
4.
NUR
DIANA
5.
RINA
WIDYASWATI
6.
SITI
MAHMUDAH
KELAS : XII IPA
3
UPTD SMA NEGERI
1 KANDAT
TAHUN 2014/2015
I.
TUJUAN
1. Menguji
kandungan amilum, glukosa, vitamin dan protein dalam suatu bahan makanan dengan
menggunakan reagen.
2. Mengenal peranan
amilum dan protein bagi tubuh.
II.
ALAT DAN BAHAN
1.
Plat
tetes
2.
Pipet
tets
3.
Larutan
biuret ( untuk uji protein )
4.
Larutan
lugol/iodine ( amilum )
5.
Larutan
fehling A+B / benedic ( uji glukosa )
6.
Larutan
betadine ( uji vitamin C )
7.
Nasi
( baru dan kemarin )
8.
Tahu
9.
Tempe
10. Ikan Pindang
11. Telur ayam
12. Cabe rawit
13. Jeruk nipis
14. Sirsak
15. Marimas jeruk
16.
Nutrisari
jeruk
III.
CARA KERJA
1. Hancurkan bahan
makanan yang akan diuji dengan menggunakan lumpang dan penumbuk, lalu tambahkan
sedikit air hingga membentuk larutan.
2. Letakkan larutan
bahan makanan 5 tetes diatas plat tetes yang tersedia, dan sebagian di dalam
tabung reaksi.
3. Selidiki dengan
menekan indicator
a. Lugol/iodine :
tetesi bahan makanan dengan lugol/iodine, amati perubahan warnanya.
b. Biuret : tetesi bahan makanan dengan
biuret, amati perubahan warnanya.
c. Fehling : tetesi bahan makanan dengan fehling
A+B atau larutan benedict kocok lalu bakar, amati perubahan warnanya.
4. Tulislah hasil
pengematan pada table yang tersedia.
IV.
TABEL PENGAMATAN
1.
UJI
PROTEIN, AMILUM DAN GLUKOSA
Nama Reagen
|
Uji
|
Perubahan warna
|
Kandungan zat
|
||
Protein
|
Amilum
|
Glukosa
|
|||
Biuret
|
Tahu
|
Ungu
|
ü
|
|
|
Tempe
|
Ungu kehitaman
|
ü
|
|
|
|
Telur
|
Ungu
|
ü
|
|
|
|
Ikan pindang
|
Coklat
|
|
|
|
|
Benedict
|
Nasi baru
|
Biru kehitaman
|
|
ü
|
|
Nasi kemarin
|
Biru
|
|
ü
|
|
|
Lugol
|
Nasi baru
|
Merah bata pekat
|
|
|
ü
|
Nasi kemarin
|
Merah bata
|
|
|
ü
|
2.
UJI
VITAMIN C
No.
|
Jenis bahan makanan
|
Jumlah tetes betadine
|
Keterangan
|
1
|
Jeruk nipis
|
3
|
Larutan netral
|
2
|
Sirsak
|
2
|
Larutan netral
|
3
|
Cabe rawit
|
1
|
Larutan netral
|
4
|
Marimas jeruk
|
6
|
Larutan jenuh
|
5
|
Nutrisari jeruk
|
10
|
Larutan netral
|
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan makanan yang mengandung amilum adalah
Makanan tersebut apabila ditetesi amilum berubah warna menjadi ungu tua.
Semakin tinggi konsentrasi amilum dalam larutan semakin gelap pula warna
endapan yang dihasilkannya maka semakin warnanya ungu kehitaman maka kandungan
amilumnya semakin tinggi
Sedangkan
makanan yang mengandung glukosa adalah ........ Makanan tersebut apabila
ditetesi fehling A dan B kemudian dipanaskan berubah warna menjadi merah bata.
Semakin tinggi konsentrasi glukosa dalam larutan semakin pekat pula warna yang
dihasilkannya maka semakin berwarna merah bata maka kandungan glukosanya
semakin tinggi .
Bahan
makanan apabila ditetesi larutan benedict kemudian dipanaskan berubah warna
menjadi orange. Fungsi benedict hampir sama dengan larutan fehling.
Semakin tinggi konsentrasi glukosa dalam larutan semakin pekat pula warna
yang dihasilkannya maka semakin berwarna orange maka kandungan glukosanya
semakin tinggi .
Untuk uji
Vitamin C, semakin sedikit tetesan iodium untuk menetesi larutan menjadi netral
semakin tinggi kandungan Vitamin C nya. Nilai rasa yang kita miliki tidak dapat
dijadikan sebagai pengukur kandungan Vitamin C pada makanan atau minuman.
VI.
PERTANYAAN
1. Dari
hasil pengamatan bagi pekerja yang menggunakan tenaga fisik, bahan makanan yang
bagaimanakah yang sangat diperlukan ?
2. Bagi
usia pertumbuhan jenis bahan makanan yang bagaimana yang dibutuhkan leh
seseorang ?
3. Kebutuhan
bahan makanan yang diperlukan tergantung apa saja, sebutkan !
4. Jelaskan
akibatnya jika seseorang kekurangan amilum, protein !
JAWABAN
:
1. Komposisi
yang cukup memadai bagi pekerja dianjurkan terdiri dari 50 -55% karbohidrat, 25
-35 % lemak, 10 -15 % protein dan secukupnya air, vitamin serta mineral.
2.
Menurut dr Pauline, ada enam hal yang dibutuhkan anak
agar pertumbuhannya bagus.
1.
Energi, tenaga yang berasal dari makanan yang
dikonsumsi seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Kebutuhan tersebut
berbeda-beda dipengaruhi berat badan, tinggi badan, usia, dan aktivitas anak.
2. Protein , sebagai zat pembangun pembentukan sel darah, perbaikan kerusakan sel, membentuk imunitas tubuh, pembentukan hormon dan enzim. Diperoleh dari protein hewani (ikan, ayam, daging sapi, susu, telur), dan protein nabati (kacang-kacangan, tempe, dan tahu).
3. Lemak , penghasil energi terbesar. Sebagai bahan pembentukan sel baru dan kolesterol. Contohnya minyak kelapa sawit, susu (jenuh), mentega (lemak trans), dan tak jenuh misalnya alpukat, minyak jagung, ikan salmon, gindara, atau kakap.
4. Karbohidrat sederhana, dianjurkan hanya 5 persen dari energi total seperti gula pasir, gula batu, gula jawa, dan madu. Sementara karbohidrat kompleks mengandung serat seperti beras, sereal, umbi-umbian, sayur, dan buah.
5. Serat yang larut dalam air dan bersifat sebagai prebiotik. Fungsinya memberi nutrisi sel usus untuk mencegah diare atau sembelit. Sedangkan serat tak larut adalah serat yang tidak larut dalam air, memperbesar volume feses, mempermudah proses pembuangan, dan mencegah munculnya wasir.
6. Air, tergantung usianya. Usia 4-6 tahun membutuhkan sekitar 1.500 ml air/hari, usia 13-15 tahun 2.000 ml/hari. Semakin tinggi usianya, makin banyak air yang dikonsumsi.
2. Protein , sebagai zat pembangun pembentukan sel darah, perbaikan kerusakan sel, membentuk imunitas tubuh, pembentukan hormon dan enzim. Diperoleh dari protein hewani (ikan, ayam, daging sapi, susu, telur), dan protein nabati (kacang-kacangan, tempe, dan tahu).
3. Lemak , penghasil energi terbesar. Sebagai bahan pembentukan sel baru dan kolesterol. Contohnya minyak kelapa sawit, susu (jenuh), mentega (lemak trans), dan tak jenuh misalnya alpukat, minyak jagung, ikan salmon, gindara, atau kakap.
4. Karbohidrat sederhana, dianjurkan hanya 5 persen dari energi total seperti gula pasir, gula batu, gula jawa, dan madu. Sementara karbohidrat kompleks mengandung serat seperti beras, sereal, umbi-umbian, sayur, dan buah.
5. Serat yang larut dalam air dan bersifat sebagai prebiotik. Fungsinya memberi nutrisi sel usus untuk mencegah diare atau sembelit. Sedangkan serat tak larut adalah serat yang tidak larut dalam air, memperbesar volume feses, mempermudah proses pembuangan, dan mencegah munculnya wasir.
6. Air, tergantung usianya. Usia 4-6 tahun membutuhkan sekitar 1.500 ml air/hari, usia 13-15 tahun 2.000 ml/hari. Semakin tinggi usianya, makin banyak air yang dikonsumsi.
3.
Pada dasarnya zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang
sangat ditentukan oleh aktifitas yang dilakukannya sehari-hari. Makin berat
aktifitas yang dilakukan maka
kebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energi. Sebagai contoh, seorang pria dewasa dengan pekerjaan ringan membutuhkan energi sebesar 2.800 kilokalori. Sedangkan pekerja dengan pekerjaan yang berat membutuhkan 3.800 kilokalori.
Selain energi, tentu keseimbangan zat gizi lain seperti protein, lemak, vitamin dan mineral sangat penting diperhatikan untuk mendapatkan kondisi kesehatan dan kinerja yang baik.
kebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energi. Sebagai contoh, seorang pria dewasa dengan pekerjaan ringan membutuhkan energi sebesar 2.800 kilokalori. Sedangkan pekerja dengan pekerjaan yang berat membutuhkan 3.800 kilokalori.
Selain energi, tentu keseimbangan zat gizi lain seperti protein, lemak, vitamin dan mineral sangat penting diperhatikan untuk mendapatkan kondisi kesehatan dan kinerja yang baik.
4.
KEKURANGAN PROTEIN
- Terjadi
penimbunan lemak yang berlebihan di hati sehingga lama-kelamaan hati bisa menjadi
keras
· Mengganggu
pertumbuhan badan, system kekebalan dan mengurangi kemampuan sel untuk
memperbaiki jariingan yang rusak
· Mengganggu
produksi enzim dan hormone
· Terjangkitnya
penyakit busung lapar atau kwashiorkor
· Rambut
akan rontok, karena hampir 100% rambut terdiri dari protein keratin
KEKURANGAN AMILUM
- Gula darah menurun
· Adrenalin
kurang, badan menjadi lemes, kurus
· Untuk
balita rentan terserang penyakit marasmus/busung lapar




Komentar
Posting Komentar